Berita Utama

Ramalan Jayabaya

RAMALAN JAYABAYA adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yg dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga. Asal Usul utama serat jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musasar yg digubah oleh Sunan Giri Prapen. Sekalipun banyak keraguan keaslianya tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yg menuliskan bahwasanya Jayabayalah yg membuat Ramalan-ramalan tersebut
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ramalan_Jayabaya#Isi_Ramalan
Siapakah Jayabaya?
Jayabaya adalah seorang pujangga Jawa.  maka dari itu, tentu semua ramalannya selalu dihubung-hubungkan dengan huruf Jawa yang merupakan filsafatnya orang Jawa (Indonesia/Nusantara)
Huruf aksara jawa ini ditulis oleh Aji Saka. Huruf Jawa mencerminkan sifat orang Jawa yang di dalamnya memiliki beberapa makna, di antaranya:
honocoroko (ada utusan)
dotosowolo (berbeda pendapat)
podojoyonyo (sama-sama menang)
mogobotongo (sama-sama kalah)
13721681621263968032
Penandaan dalam huruf Jawa
Duapuluh Huruf Jawa ini mudah diberi huruf hidup hanya dengan menambahkan tanda.
-Ditambah tanda di depan atau dibelakang yang disebut Ditaling Tarung maka huruf A berubah menjadi O.
-Tetapi kalau Ditaling huruf A akan menjadi E.
-Jika Dicecek atau diberi tambahan koma di atas huruf maka A berubah menjadi ING.
-Berikan tambahan kaki dibawah atau Disuku maka A berubah jadi U.
-Tambah dengan tanda seperti huruf V atau Dilayar maka huruf Jawa itu mendapat tambahan R.
-Kalau mau mendapatkan huruf i atau Diwuku tambahkan tanda lingkaran di bagian atas. Atau Dilegeno dengan memberi tambahan tanda seperti angka 2 tetapi dengan kaki belakang yang panjang kebawah maka A menjadi Ah.
-Begitulah Huruf Jawa, diberi tambahan tanda apa saja akan melahirkan huruf hidup. Kecuali kalau Dipangku atau diberi tanda seperti kursi dibawah huruf maka dia akan mati.
Oleh: Oleh Eldy A. Akbar (http://www.sinarharapan.co.id/berita/0405/22/fea02.html)
Pemimpin dan calon pemimpin Indonesia (Oleh: Hariyanto Imadha):
Sejak Indonesia merdeka, Indonesia akan dipimpin oleh presiden dengan itentitas no-to-na-go-ro.
Arti Notonagoro:
Noto berarti menata. Nagoro berarti negara. Jadi pemimpin Indonesia juga disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk menata negara.
Ada hubungannya dengan huruf Jawa:
Hariyanto Imadha = Ho-ro-yo-to ho-mo-do
Gus Dur = go-do
Luna Maya = lo no mo yo
Dst.
Notonagoro Tahap I:
1,Soekarno — huruf akhirnya adalah NO
2.Soeharto — huruf akhirnya adalah TO
3.BJ Habibie — Habibie dalam bahasa Jawa artinya Tresno atau Tresna — NA
4.Abdurrahman Wahid — Terkenal dengan nama Gus Dur —Gus = GO
5.Megawati Sukarnoputri — Huruf akhirnya RI = RO
Jadi,mereka memenuhi kriteria No-to-na-go-ro.
akan tetapi, nama presiden yang paduan huruf konsonan dan vokalya tidak sesuai dengan NO-TO-NA-GO-RO, maka dalam periode masa kepemimpinannya tidak akan bertahan lama. contohnya saja, habibi, gus dur, dan megawati yang telah dituliskan di atas.
Notonagoro Tahap II:
6.Susilo Bambang YodhoyoNO: huruf akhir: NO (beruntung huruf konsonan dan vokalnya persis sama, maka SBY bisa menjabat dalam 2 periode.
7.Mungkin, Presiden terpilih pada pemilu 2014: Ada hubungannya dengan huruf Jawa TO
Siapa kira-kira presiden terpilih 2014?
-WiranTO?
-Prabowo SubianTO?
-Sri Sultan Hamengko Buwono X yang punya nama asli Bandoro Raden Mas (BRM) Herdjuno DarpiTO?
-Mbak Tutut atau Siti Hardiyanti Hastuti TI = TO?
-Agus Harimurti TI = TO (Putera sulung SBY)?
-Sri Mulyani IndrawatTI = TO?
-Tommy Mandhala PuTRA=TO?
-Kristiani HerawaTI (isteri SBY)?
Siapa kira-kira?
Hanya Tuhan yang Maha Tahu
Kita tunggu saja pemilu 2014 nanti…

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.